Ragam Etnik dan Budaya Indonesia : Kehidupan Suku Dani

 


                             Suku Dani            


         Suku Dani adalah salah satu dari sekian banyak suku bangsa yang terdapat atau bermukim atau mendiami wilayah Pegunungan Tengah, Papua, Indonesia dan mendiami keseluruhan Kabupaten Jayawijaya serta sebagian kabupaten Puncak Jaya. 

        Suku Dani sangat ramah terhadap wisatawan. Kepala Suku Dani bisa berbahasa inggris juga. Setiap tahun diadakan Tradisi Perang Antar Suku. Perang merupakan salah satu bagian dari adat dan tradisi masyarakat yang mendiami Lembah Baliem dan sekitarnya. Manusia Lembah Baliem percaya bahwa perang dilakukan sebagai jalan mencapai keseimbangan hidup. Perang juga diperlukan untuk kelangsungan kehidupan kedepan. Perang begitu penting bagi kehidupan manusia Lembah Baliem oleh sebab itu perang tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Seluruh rangkaian aksi perang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan adat yang diwariskan secara turun-temurun oleh moyang terdahulu. Hal ini penting dilakukan karena perang adalah sesuatu yang sakral. Atas dasar nilai pentingnya, perang tidak boleh dihilangkan. Perang hanya boleh dihentikan atau diamankan melalui upacara perdamaian. Berawal dari tradisi inilah kemudian Festival Lembah Baliem diadakan.

Kemudian hari festival ini merupakan acara perang antar suku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun. Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun 1989.

    


         Selain tradisinya yang unik, rumah adat Suku Dani pun unik. Rumah adat Suku Dani adalah Honai. Honai adalah rumah yang terbuat dari kayu dan beratapkan jerami. Fungsi dari rumah ini sederhana yaitu, untuk melindungi orang orang didalamnya dari udara dingin pegunungan.



         Laki-laki di Suku Dani menggunakan penutup kelamin yang disebut Koteka/Holim. Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Pulau Papua. Koteka terbuat dari kulit labu airLagenaria siceraria. Isi dan biji labu tua dikeluarkan dan kulitnya dijemur. Secara harfiah, kata ini bermakna "pakaian", berasal dari bahasa salah satu suku di Paniai.


Terima kasih!!!

Komentar

Postingan Populer